Warga Medan yang
dibuat heboh dengan teror kakek sarung pencabut nyawa. Sebagian percaya,
sebagian lagi menganggap hanya teror musiman seperti yang sudah-sudah.
Kamu tentu masih ingat dengan teror-teror sosok mengerikan
di Indonesia
seperti suster gepeng, kolor ijo, nenek gayung sampai kakek cangkul.
Dan dalam seminggu terakhir, giliran warga Medan yang dibuat heboh dengan teror kakek
sarung pencabut nyawa.
Bahkan sebuah pesan berantai pun tersebar di kalangan warga Medan . Dalam pesan itu
dituliskan jika sudah ada banyak korban meninggal karena seorang kakek yang
lagi mencari tumbal ilmu hitam.
Teror sejenis kakek sarung juga pernah terjadi di Medan dan sekitarnya.
Alhasil rumor-rumor seperti kolor ijo dan ninja itu berhasil membuat warga
takut dan tak berani meninggalkan rumah.
Beberapa tahun lalu, warga Berastagi pernah dihebohkan
dengan keberadaan ninja. Saat itu warga benar-benar tidak ada yang berani
keluar rumah selepas maghrib. Kabarnya, ninja ini adalah orang yang sedang
menuntut ilmu hitam dan akan membunuh siapa saja yang dijumpainya.
Menurut warga, ada yang mendengar orang berjalan-jalan di
atas atap ketika malam tiba. Dan mereka mengatakan itu adalah sosok ninja
dengan pakaian serba hitam.
Warga juga sempat mengejar sang ninja dengan membawa parang,
pisau, cangkul dan apa saja yang bisa dijadikan senjata.
Namun ninja itu raib dengan gerakan yang sangat cepat,
bahkan dengan mudahnya berlari di atas atap-atap rumah.
Lain lagi kabar soal kolor ijo yang doyan mencuri pakaian
dalam wanita dan memperkosa. Katanya, kolor ijo akan memasuki rumah dan
memperkosa perempuan yang ada di dalamnya.
Oleh karena itu, warga memasang berbagai penangkal mulai
dari bawang putih, sapu lidi hingga bambu kuning di atas pintu mereka.
Bahkan anak-anak sekolah membuat potongan bambu kuning yang
dijadikan gelang sebagai penangkal.
Selain kolor ijo, di Berastagi juga beredar kabar hantu
kepala yang gemar menghisap darah bayi. Konon katanya, warga sekitar pernah mendapati hantu itu sedang berada di
atas kepala anaknya.
Ketika ia
berteriak memanggil bantuan, hantu itu pun raib. Wajah dan tubuh sang anak
berubah menjadi biru dan susah bernafas, sehingga ia menyimpulkan anak itu
sudah terkena hantu kepala itu. Padahal ketika diperiksakan, dokter maengatakan
anak itu terkena penyakit jantung.
Kini di Medan
kabar kakek membawa sarung yang suka datang ke rumah-rumah setiap pagi dini
hari, sore dan setelah Maghrib merebak.
Peringatan agar
tidak membukakan pintu untuk si kakek yang bisa mengambil nyawa seseorang lewat
sarung itu sukses membuat warga merasa diteror. Terutama oleh para orangtua.
Percaya Hanya pada Tuhan
Sementara,
kebanyakan orang percaya isu kakek sarung itu hanyalah informasi tidak benar
alias hoax. Mereka hanya menganggap isu itu hanyalah ulah orang iseng yang
ingin mencari sensasi.
Sensasi dan
terror seperti ini sudah sering terjadi dan tidak ada orang yang benar-benar
menjadi korbannya. Mereka menganggap isu ini akan berlalu seiring bergantinya
waktu.
“Saya tidak
percaya. Saya percaya hanya pada Tuhan. Mungkin ada yang kesal terhadap
pengemis yang merupakan seorang kakek-kakek, sehingga dibuat berita seperti itu
supaya tidak ada lagi yang memberi sedekah padanya,” kata alumni Magister USU,
Alfa Reza.
Lain lagi hal yang diungkapkan Nana Diana. Mahasiswa UMSU
ini menganggap berita Kakek Sarung adalah isapan jempol belaka.
“Ah, mana mungkin. Itu mah hoax, kalau tidak coba tunjukkan
mana korbannya yang katanya sudah meninggal itu. Masa keluarganya tak ada
diekspose media,” ungkapnya.
Ia pun meminta warga Medan
tidak panic berlebihan sebab sebagai orang beragama, kata Nana, tidak
sepantasnya takut terhadap hal seperti itu.
“Kita kan
orang beragama, masa percaya sama yang begituan. Yang bisa mencabut nyawa itu
cuma Allah. Apalagi dengan cara-cara yang tidak masuk akal seperti itu, tidak
mungkin lah,” katanya.
Lantas, darimana awal mula kisah kakek sarung pencabut nyawa
itu muncul?
Sejatinya, sumber teror yang meresahkan warga Medan itu juga tak
diketahui dan tiba-tiba saja menyebar di pesan berantai dan jejaring sosial.
Namun dari
berbagai informasi, dipercaya jika teror ini dimulai di kota Binjai dan Medan. Disebutkan
jika ada seorang kakek yang menjual kain sarung dengan harga murah sekitar
Rp5.000-10.000.
Si kakek tampak begitu menyedihkan agar sang calon pembeli
iba dan membeli sarung itu. Anehnya, setiap orang yang membeli sarung itu esok
harinya akan meninggal dunia. Rumor berhembus bahwa sarung itu bakal berubah
jadi kain kafan dan mengambil nyawa si pembeli lantaran sarung itu adalah
tumbal ilmu hitam.
Salah satu pengguna Kaskus dengan akun GinGanGon bercerita
bahwa rekannya yang bernama Bayu mengalami hal tersebut. Dari penuturannya, keluarga Bayu didatangi oleh
kakek penjual sarung di malam hari.
Tapi karena
menolak tawaran si kakek dan kakek penjual sarung itu kemudian pergi begitu
saja. GinGanGon juga memberikan info bahwa ada yang melihat sosok kakek penjual
sarung misterius di kawasan Mencirim, Medan yang dekat dengan kosnya.