Rabu, 29 April 2015

Kakek Sarung di Medan, Teror Musiman Daerah




Warga Medan yang dibuat heboh dengan teror kakek sarung pencabut nyawa. Sebagian percaya, sebagian lagi menganggap hanya teror musiman seperti yang sudah-sudah.






Kamu tentu masih ingat dengan teror-teror sosok mengerikan di Indonesia seperti suster gepeng, kolor ijo, nenek gayung sampai kakek cangkul.

Dan dalam seminggu terakhir, giliran warga Medan yang dibuat heboh dengan teror kakek sarung pencabut nyawa.

Bahkan sebuah pesan berantai pun tersebar di kalangan warga Medan. Dalam pesan itu dituliskan jika sudah ada banyak korban meninggal karena seorang kakek yang lagi mencari tumbal ilmu hitam.

Teror sejenis kakek sarung juga pernah terjadi di Medan dan sekitarnya. Alhasil rumor-rumor seperti kolor ijo dan ninja itu berhasil membuat warga takut dan tak berani meninggalkan rumah.

Beberapa tahun lalu, warga Berastagi pernah dihebohkan dengan keberadaan ninja. Saat itu warga benar-benar tidak ada yang berani keluar rumah selepas maghrib. Kabarnya, ninja ini adalah orang yang sedang menuntut ilmu hitam dan akan membunuh siapa saja yang dijumpainya.

Menurut warga, ada yang mendengar orang berjalan-jalan di atas atap ketika malam tiba. Dan mereka mengatakan itu adalah sosok ninja dengan pakaian serba hitam.

Warga juga sempat mengejar sang ninja dengan membawa parang, pisau, cangkul dan apa saja yang bisa dijadikan senjata.

Namun ninja itu raib dengan gerakan yang sangat cepat, bahkan dengan mudahnya berlari di atas atap-atap rumah.

Lain lagi kabar soal kolor ijo yang doyan mencuri pakaian dalam wanita dan memperkosa. Katanya, kolor ijo akan memasuki rumah dan memperkosa perempuan yang ada di dalamnya.

Oleh karena itu, warga memasang berbagai penangkal mulai dari bawang putih, sapu lidi hingga bambu kuning di atas pintu mereka.

Bahkan anak-anak sekolah membuat potongan bambu kuning yang dijadikan gelang sebagai penangkal.

Selain kolor ijo, di Berastagi juga beredar kabar hantu kepala yang gemar menghisap darah bayi. Konon katanya, warga sekitar pernah mendapati hantu itu sedang berada di atas kepala anaknya.

Ketika ia berteriak memanggil bantuan, hantu itu pun raib. Wajah dan tubuh sang anak berubah menjadi biru dan susah bernafas, sehingga ia menyimpulkan anak itu sudah terkena hantu kepala itu. Padahal ketika diperiksakan, dokter maengatakan anak itu terkena penyakit jantung.


Kini di Medan kabar kakek membawa sarung yang suka datang ke rumah-rumah setiap pagi dini hari, sore dan setelah Maghrib merebak.

Peringatan agar tidak membukakan pintu untuk si kakek yang bisa mengambil nyawa seseorang lewat sarung itu sukses membuat warga merasa diteror. Terutama oleh para orangtua.

Percaya Hanya pada Tuhan

Sementara, kebanyakan orang percaya isu kakek sarung itu hanyalah informasi tidak benar alias hoax. Mereka hanya menganggap isu itu hanyalah ulah orang iseng yang ingin mencari sensasi.

Sensasi dan terror seperti ini sudah sering terjadi dan tidak ada orang yang benar-benar menjadi korbannya. Mereka menganggap isu ini akan berlalu seiring bergantinya waktu.

“Saya tidak percaya. Saya percaya hanya pada Tuhan. Mungkin ada yang kesal terhadap pengemis yang merupakan seorang kakek-kakek, sehingga dibuat berita seperti itu supaya tidak ada lagi yang memberi sedekah padanya,” kata alumni Magister USU, Alfa Reza.

Lain lagi hal yang diungkapkan Nana Diana. Mahasiswa UMSU ini menganggap berita Kakek Sarung adalah isapan jempol belaka.

“Ah, mana mungkin. Itu mah hoax, kalau tidak coba tunjukkan mana korbannya yang katanya sudah meninggal itu. Masa keluarganya tak ada diekspose media,” ungkapnya.

Ia pun meminta warga Medan tidak panic berlebihan sebab sebagai orang beragama, kata Nana, tidak sepantasnya takut terhadap hal seperti itu.

“Kita kan orang beragama, masa percaya sama yang begituan. Yang bisa mencabut nyawa itu cuma Allah. Apalagi dengan cara-cara yang tidak masuk akal seperti itu, tidak mungkin lah,” katanya.

Lantas, darimana awal mula kisah kakek sarung pencabut nyawa itu muncul?

Sejatinya, sumber teror yang meresahkan warga Medan itu juga tak diketahui dan tiba-tiba saja menyebar di pesan berantai dan jejaring sosial.

Namun dari berbagai informasi, dipercaya jika teror ini dimulai di kota Binjai dan Medan. Disebutkan jika ada seorang kakek yang menjual kain sarung dengan harga murah sekitar Rp5.000-10.000.

Si kakek tampak begitu menyedihkan agar sang calon pembeli iba dan membeli sarung itu. Anehnya, setiap orang yang membeli sarung itu esok harinya akan meninggal dunia. Rumor berhembus bahwa sarung itu bakal berubah jadi kain kafan dan mengambil nyawa si pembeli lantaran sarung itu adalah tumbal ilmu hitam.

Salah satu pengguna Kaskus dengan akun GinGanGon bercerita bahwa rekannya yang bernama Bayu mengalami hal tersebut. Dari penuturannya, keluarga Bayu didatangi oleh kakek penjual sarung di malam hari.

Tapi karena menolak tawaran si kakek dan kakek penjual sarung itu kemudian pergi begitu saja. GinGanGon juga memberikan info bahwa ada yang melihat sosok kakek penjual sarung misterius di kawasan Mencirim, Medan yang dekat dengan kosnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar